Menunda, atau Menambah, Pekerjaan?

Jarang-jarang dalam 1 hari nulis 2. Wajar, lagi penat.

Tulisan kali ini singkat saja:

sebetulnya sudah lama ada pertanyaan dalam diri ini, mengenai menunda melakukan tanggung jawab tertentu. Kenapa terasa menyusahkan? Walau termasuk orang yang tahu buruknya menunda pekerjaan, tapi tetap saja dilakukan. Karena, sebelum hari ini, ada ketidaksadaran akan bodohnya menunda pekerjaan:

Hal ini semacam menenteng kelapa masing-masing di tangan kanan dan tangan kiri. 10 menit, tidak menjadi masalah. 2 jam, mungkin mulai terasa melelahkan. 1 hari? Bisa mati rasa.

Yah, begitulah menunda pekerjaan. Semakin lama, terasa semakin berat. Apakah karena kelapa itu bertambah berat? Bukan.

Kesimpulannya, tidak ada menunda pekerjaan. Yang ada, kita hanya menambah pekerjaan. Membebani diri dengan yang tidak perlu.

Cemas? Bingung? Takut? Itulah pekerjaan yang tidak perlu dan sangat berat kalau harus ditenteng lama-lama oleh perasaan kita.

ps inspirasi datang dari khotbah pagi ini, dengan sedikit adaptasi.

Iklan

Gimana?

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s