Metafora Kehidupan dalam Pendakian Papandayan

Metafora Kehidupan dalam Pendakian Papandayan

Kalau hanya tujuan yang dipikirkan, kita akan mudah untuk menyerah. Mereka yang bertahan adalah yang mampu menikmati perjalanan.

Setiap perjalanan dimulai karena ingin mencapai suatu tujuan.

Untuk apa orang melakukan pendakian gunung, utamanya adalah untuk bisa mencapai puncak.

Dalam kehidupan, karena kita ingin menjadi sukses—apapun definisi suksesmu: berkontribusi untuk masyarakat, ingin kaya raya, ingin punya jutaan subscriber—maka dimulai juga perjalanan kita.

Seringkali, tujuan tersebut tidak sepenuhnya konkret, tertutup oleh kabut, atau bahkan terhalang oleh bukit lain di sekitarnya.

Lanjutkan membaca “Metafora Kehidupan dalam Pendakian Papandayan”

Iklan

Lagu dan Playlist Kehidupan

Lagi, malam yang begitu indah menyerahkan diri menjadi santapan lezat inspirasi,kali ini ada kekesalan yang cukup menyiksa dalam batin, ingin dituangkan dalam sebuah tulisan.
Sebetulnya korban kali ini bukan hanya malam saja, tapi alunan lembut lagu yang menemani kesunyiannya.

Ingin sekali membagikan indahnya kehidupan dari suatu sisi lain, yaitu mengenai teman.

Lanjutkan membaca “Lagu dan Playlist Kehidupan”

Lexical, Syntactic, Semantic – sudah sampai mana?

Jarang-jarang menulis di siang hari,

takut inspirasinya menguap setelah dapat saat mandi.

Tulisan ini mencoba mengolaborasikan salah satu materi kuliah yang saya suka dengan kehidupan, yang juga saya suka.

Apa itu?

Dalam dunia pengolahan bahasa natural (biasanya suka disebut NLP-natural language processing), dikenal 3 tingkatan metode pengolahan,

tingkat paling rendah, karena paling sederhana diimplementasikan adalah lexical,

kemudian hadir syntactic,

dan paling sulit, biasanya kalau ada orang yang mengatakan bahwa pengolahan yang ia lakukan menggunakan metode ini, orang yang mengerti akan mengatakan “wow” dalam kepalanya, yaitu semantic.

Tidak perlu membahas satu persatu, karena saya sendiri juga belum sepenuhnya mengerti maksud dan perbedaan masing-masing tingkatan, tapi ada yang lebih menarik: ternyata tingkatan ini juga berlaku tentang bagaimana kita memaknai hidup.

Lanjutkan membaca “Lexical, Syntactic, Semantic – sudah sampai mana?”