Malang – Part 3: Batu yang lebih berkilau daripada Berlian

Malang – Part 3: Batu yang lebih berkilau daripada Berlian

(tulisan ini adalah sekeping bagian dari perjalanan 1 minggu keliling Jawa berjudul Keliling By Request)

Lampu gemerlap kota Malang terlihat jelas dari atas sepeda udara, membuat mereka bertiga berharap wahana yang satu ini takkan pernah berakhir. Tapi kasihan si Mihe, lama-lama bisa puyeng dia keasyikan dugem di tengah dinginnya BNS. Ngomong-ngomong, lagunya sepeda udara ini kenapa metal banget yak. (mengacu ke video di post sebelumnya)

Asik banget tadi lo di atas bisa dugem,’ sahut Tempe kepada Mihe sambil ketawa-ketawa menyindir,

Ini semua gara-gara kalian!’ tiba-tiba Mihe berteriak sambil menunjukkan emosi marah. Kontan saja Tempe dan Koya kebingungan, apa salah kami?

Tak disangka, si Mihe pun kebingungan kenapa lampu sepedanya kedap-kedip sendiri. Menurutnya, semua kontrol ada di sepeda yang di depan, yang ditumpangi Koya dan Tempe. Di dekat setir sepeda Tempe dan Koya terdapat beberapa tombol yang tidak jelas fungsinya apa. Selama perjalanan, kerjaan mereka adalah asal-asal pencet tombol-tombol gak jelas itu. Ternyata oh ternyata, itu adalah pengendali lampu dan lagu yang ada di sepeda udara. Sayangnya, mereka baru sadar setelah turun. Maaf ya Mihe, tapi asyik juga kan?

Sambil terbayang pemandangan indah Kota Malang dari kejauhan, penjelajahan BNS kembali dilanjutkan.

Lanjutkan membaca “Malang – Part 3: Batu yang lebih berkilau daripada Berlian”

Iklan

Malang – Part 2: Belajar, belajar, dan belajar!

(tulisan ini adalah sekeping bagian dari perjalanan 1 minggu keliling Jawa berjudul Keliling By Request)

Curhatan sebelum memulai:

Untuk menuliskan cerita di kota yang satu ini sebetulnya merupakan tindakan yang membutuhkan keberanian tingkat dewa. Kenapa? Gw takut, takut tak sanggup menggambarkan seindah pengalaman aslinya. 

Percayalah, kenyaataannya jauh lebih seru daripada yang gw tulis.

Setelah post sebelumnya lebih banyak menceritakan mengenai observasi dan perkenalan dengan Kota Malang, berhubung ini pertama kalinya mereka bertiga mengunjungi Kota Apel ini, sekarang saatnya membeberkan objek wisata apa saja yang dikunjungi.

Ekspektasi untuk Kota Malang sebetulnya tidak tinggi, tidak setinggi Jogja. Siang ini akan mengunjungi Jawa Timur Park 1, malamnya dijadwalkan ke Batu Night Spectacular, besoknya mau keliling alun-alun Kota Malang dan Toko Oen.

Bisa apa sih 2 buah theme park, sebuah taman, dan segelas es krim?

Pada saat pergi meninggalkan Malang barulah disadari, mereka sudah meremehkan kota yang satu ini..

Lanjutkan membaca “Malang – Part 2: Belajar, belajar, dan belajar!”

Malang – Part 1: Udang di balik Batu

(tulisan ini adalah sekeping bagian dari perjalanan 1 minggu keliling Jawa berjudul Keliling By Request)

Biasanya Tempe adalah pria sejati yang mudah move on, tapi tidak kali ini. Selama berjalan ke stasiun, yang ada di benaknya cuma Tempe Goreng… Tempe Goreng… Mihe dan Koya pun cuma bisa menepuk pundaknya sesekali, mencoba membantu meringankan beban yang begitu berat karena cinta yang bertepuk sebelah tangan.

So long, tempe goreng.. (mengusap air mata, melambaikan sapu tangan)

Mari kita sambut Malang!

Lanjutkan membaca “Malang – Part 1: Udang di balik Batu”